Khamis, 28 April 2011

Last breath


From those around I hear a Cry,
A muffled sob, a Hopeless sigh,
I hear their footsteps leaving slow,
And then I know my soul must Fly!
A chilly wind begins to blow,
Within my soul, from Head to Toe,
And then, Last Breath escapes my lips,
It's Time to leave. And I must Go!
So, it is True (But it's too Late)
They said: Each soul has its Given Date,
When it must leave its body's core,
And meet with its Eternal Fate.
Oh mark the words that I do say,
Who knows? Tomorrow could be your Day,
At last, it comes to Heaven or Hell
Decide which now, Do NOT delay!
Come on my brothers let us pray
Decide which now, Do NOT delay!
Oh God! Oh God! I cannot see!
My eyes are Blind! Am I still Me
Or has my soul been led astray,
And forced to pay a Priceless Fee
Alas to Dust we all return,
Some shall rejoice, while others burn,
If only I knew that before
The line grew short, and came my Turn!
And now, as beneath the sod
They lay me (with my record flawed),
They cry, not knowing I cry worse,
For, they go home, I face my God!
Oh mark the words that I do say,
Who knows, Tomorrow could be your Day,
At last, it comes to Heaven or Hell
Decide which now, Do NOT delay !
Come on my brothers let's pray
Decide which now, do not delay ..

Sabtu, 5 Mac 2011

Wanita....

Wahai insan yg bergelar WANITA..
Para wanita hendaklah mengambil pengajaran daripada pohon semalu dari 4 aspek:


Pertama, pohon semalu akan kuncup apabila disentuh. Ini boleh dibaratkan bahawa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya).

Kedua, semalu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh itu, wanita perlu tahu mempertahankan diri dan maruah sebagai wanita muslim.

Ketiga, semalu juga mempunyai akar tunjang yang amat kuat dan mencengkam bumi. Ini bermakna wanita solehah hedaklah mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul 'Alamin.

Keempat, semalu akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh itu para wanita sekalian, kembalilah ke rumahmu apabila waktu semakin senja. Ambillah pengajaran dari semalu walaupun ia hanya sepohon tumbuhan yang kecil.Wallahualam..

 Wanita - de hearty

Kau digelar sebagai penyeri dunia
Hadirmu melengkap hubungan manusia
Bukan sahaja dirindui yang biasa
Malah Adama turut sunyi tanpa Hawa

Akalmu senipis bilahan rambut
Tebalkanlah ia dengan limpahan ilmu
Jua hatimu bak kaca yang rapuh
Kuatkanlah ia dengan iman yang teguh

Tercipta engkau dari rusuk lelaki
Bukan dari kaki untuk dialasi
Bukan dari kepala untuk dijunjung
Tapi dekat dibahu untuk dilindung
Dekat jua di hati untuk dikasihi
Engkaulah wanita hiasan duniawi

Mana mungkin lahirnya bayangan yang lurus elok
Jika datangnya dari kayu yang bengkok
Begitulah peribadi yang dibentuk

Didiklah wanita dengan keimanan
Bukannya harta ataupun pujian
Kelak tidak derita berharap pada yang binasa

Engkaulah wanita istimewa

Sedarilah insan istimewa
Bahawa kelembutan bukan kelemahan
Bukan jua penghinaan dari Tuhan
Bahkan sebagai hiasan kecantikan...

Jumaat, 4 Mac 2011

Why we must read Al-Quran?

Why do we read Quran, even if we can't understand a single Arabic word? This is beautiful story, please read till end and forward to all you knows...

An old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa was up early sitting at the kitchen table reading his Qur'an. His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could.
 One day the grandson asked,
"Grandpa! I try to read the Qur'an just like you but I don't understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur'an do?"

The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied,
"Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water."

The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house.

The grandfather laughed and said,
"You'll have to move a little faster next time,"

He sent him back to the river with the basket to try again. This time the boy ran faster, but again the basket was empty before he returned home. Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead.

The old man said,
"I don't want a bucket of water; I want a basket of water. You're just not trying hard enough,"

He went out the door to watch the boy try again. At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would Leak out before he got back to the house. The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty.
 Out of breath, he said,
"See Grandpa, it's useless!"

"So you think it is useless?"

The old man said,
"Look at the basket."
 The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out.

"Son, that's what happens when you read the Qur'an. You might not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and outside. That is the work of Allah in our lives."

Moral of the story : Read Al-Quran frequently as it will purify our heart. When we have pure heart, it is easy to do righteous and leave jahiliyah and badness in ourselves.

Untuk Gadis Sahaja www.iLuvislam.com oleh : lia_ina


Seorang gadis itu...
Yang lembut fitrah tercipta, halus kulit, manis tuturnya, lentur hati ... telus wajahnya, setelus rasa membisik di jiwa, di matanya cahaya, dalamnya ada air, sehangat cinta, sejernih suka, sedalam duka, ceritera hidupnya ...

Seorang gadis itu ...
hatinya penuh manja, penuh cinta, sayang semuanya, cinta untuk diberi ... cinta untuk dirasa ...
namun manjanya bukan untuk semua, bukan lemah, atau kelemahan dunia ... ia bisa kuat, bisa jadi tabah, bisa ampuh menyokong, pahlawan-pahlawan dunia ... begitu unik tercipta, lembutnya bukan lemah, tabahnya tak perlu pada jasad yang gagah ...

Seorang gadis itu ...
teman yang setia, buat Adam dialah Hawa, tetap di sini ... dari indahnya jannah, hatta ke medan dunia, hingga kembali mengecap ni'matNya ...


Seorang gadis itu ...
bisa seteguh Khadijah, yang suci hatinya, tabah & tenang sikapnya, teman lah-Rasul, pengubat duka & laranya ... bijaksana ia, menyimpan ílmu, si teman bicara, dialah Áishah, penyeri taman Rasulullah, dialah Hafsah, penyimpan mashaf pertama kalamullah ...


Seorang gadis itu ...
bisa setabah Maryam, meski dicaci meski dikeji, itu hanya cerca manusia, namun sucinya ALLah memuji ... seperti Fatimah kudusnya, meniti hidup seadanya, puteri Rasulullah ... kesayangan ayahanda, suaminya si panglima agama, di belakangnya dialah pelita, cahya penerang segenap rumahnya, ummi tersayang cucunda Baginda ... bisa dia segagah Nailah, dengan dua tangan tegar melindung khalifah, meski akhirnya bermandi darah, meski akhirnya khalifah rebah, syaheed menyahut panggilan Allah.

Seorang gadis itu ...
perlu ada yang membela, agar ia terdidik jiwa, agar ia terpelihara ... dengan kenal Rabbnya, dengan cinta Rasulnya ... dengan yakin Deennya, dengan teguh áqidahnya, dengan utuh cinta yang terutama, Allah jua RasulNya, dalam ketaatan penuh setia . pemelihara maruah dirinya, agama, keluarga & ummahnya ...


Seorang gadis itu ...
melenturnya perlu kasih sayang, membentuknya perlu kebijaksanaan, kesabaran dan kemaafan, keyakinan & penghargaan, tanpa jemu & tanpa bosan, memimpin tangan, menunjuk jalan ...






Seorang gadis itu ... 
yang hidup di alaf ini, gadis akhir zaman, era hidup perlu berdikari ... dirinya terancam dek fitnah, sucinya perlu tabah, cintanya tak boleh berubah, tak bisa terpadam dek helah, dek keliru fikir jiwanya, kerna dihambur ucapkata nista, hanya kerana dunia memperdaya ... kerna seorang gadis itu, yang hidup di zaman ini ... perlu teguh kakinya, mantap iman mengunci jiwanya, dari lemah & kalah, dalam pertarungan yang lama ... dari rebah & salah, dalam perjalanan mengenali Tuhannya, dalam perjuangan menggapai cinta, ni'mat hakiki seorang hamba, dari Tuhan yang menciptakan, dari Tuhan yang mengurniakan, seorang gadis itu ... anugerah istimewa kepada dunia!


 Seorang gadis itu ...
tinggallah di dunia, sebagai ábidah, dahípayah & mujahidah, pejuang ummah ... anak ummi & ayah, muslimah yang solehah ... kelak jadi ibu, membentuk anak-anak ummah, rumahnya taman ilmu, taman budi & ma'rifatullah ... 

Seorang gadis itu ...

moga akan pulang, dalam cinta & dalam sayang, redha dalam keredhaan, Tuhan yang menentukan ... seorang gadis itu dalam kebahagiaan! Moga lah-Rahman melindungi, merahmati dan merestui, perjalanan seorang gadis itu ... menuju cintaNYA yang ABADI



Isnin, 22 November 2010

Mencintai Dan Membenci Kerana Allah...

   Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Azza wajalla, yang telah menganugerahkan rasa cinta dan benci dihati para makhlukNya. Dan hanya Dia pulalah yang berhak mengatur kepada siapakah kita harus mencintai dan kepada siapa pula kita harus membenci.

Cinta yang paling tinggi dan paling wajib serta yang paling bermanfaat mutlak adalah cinta kepada Allah Ta’ala semata, diiringi terbentuknya jiwa oleh sikap hanya menuhankan Allah Ta’ala saja. Karena yang namanya Tuhan adalah sesuatu yang hati manusia condong kepadaNya dengan penuh rasa cinta dengan meng-agungkan dan membesarkanNya, tunduk dan pasrah secara total serta menghamba kepadaNya. Allah Ta’ala wajib dicintai karena DzatNya sendiri,sedangkan yang selain Allah Ta’ala dicintai hanya sebagai konsekuensi dari rasa cinta kepada Allah Ta’ala.

Rasulullah SAW bersabda :

“Tali iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.”(HR.At-Tirmidzi)

“Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Dari dua hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata. Kita harus mencintai terhadap sesuatu yang dicintai Allah, membenci terhadap segala yang dibenci Allah, ridla kepada apa yang diridlai Allah, tidak ridla kepada yang tidak diridlai Allah, memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah Allah, memberi kepada orang yang Allah cintai untuk memberikan dan tidak memberikan kepada orang yang Allah tidak suka jika ia diberi.

Dalam pengertian menurut syariat, dimaksud dengan al-hubbu fillah (mencintai karena Allah) adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang –orang yang beriman dan taat kepada Allah ta’ala karena keimanan dan ketaatan yang mereka lakukan.Sedangkan yang dimaksud dengan al-bughdu fillah (benci karena Allah) adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukanNya dan kepada orang-orang yang keluar dari ketaatan kepadaNya dikarenakan mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemarahan dan kebencian Allah, meskipun mereka itu adalah
orang-orang yang dekat hubungan dengan kita, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Kamu tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling kasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang orang itu bapak-bapak, anak-anak sauadara-saudara ataupun saudara keluarga mereka.”(Al-Mujadalah:22)

Jadi, para sahabat, tabi’in, serta pengikut mereka di seluruh penjuru dunia adalah orang-orang yang lebih berhak untuk kita cintai (meskipun kita tidak punya hubungan apa-apa dengan mereka), dari pada orang-orang yang dekat dengan kita seperti tetangga kita, orang tua kita, anak-anak kita sendiri, saudara-saudara kita, ataupun saudara kita yang lain, apabila mereka itu membenci, memusuhi dan menentang Allah dan RasulNya dan tidak melakukan ketaatan kepada Allah dan RasulNya maka kita tidak berhak untuk mencintai melebihi orang-orang yang berjalan di atas al-haq dan orang yang selalu taat kepada Allah dan rasulNya. Demikian juga kecintaan dan kebencian yang tidak disyari’atkan adalah yang tidak berpedoman pada kitabullah dan sunnah Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Dan hal ini bermacam-macam jenisnya di antaranya adalah: kecintaan dan kebencian yang dimotifasi oleh harta kekayaan, derajat dan kedudukan, suku bangsa, kecantikan, kefakiran, kekeluargaan dan lain-lain, tanpa memperdulikan norma-norma agama yang telah digariskan oleh Allah Ta’ala

Ada beberapa faktor yang dapat mengukuhkan kecintaan dijalan Allah, antara lain:

1. Memberitahukan kepada orang yang dicintai bahwa kita mencintai karena Allah ta’ala.

Diriwayatkan dari Abu Dzar Radhiallaahu anhu, bahwa ia mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
“Apabila ada seorang dari kalian mencintai temannya hendaklah dia datangi rumahnya dan mengkhabarinya bahwa ia mencintainya (seorang teman tadi) kerena Allah Ta’ala.” (HR.Ibnul Mubarok dalam kitab Az-Zuhdu, hal 712 dengan sanad shohih)

2. Saling memberi hadiah

Rasulullah Saw bersabda dalam riwayat Abu Hurairah Radhiallaahu anhu:
“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam kitab Adabul Mufrod, hal 120 dan Baihaqi 6/169 dengan sanad hasan)

3. Saling mengunjungi

Rasulullah bersabda dalam riwayat Abu Hurairah .
“Wahai Abu Hurairah! berkunjunglah engkau dengan baik tidak terlalu sering dan terlalu jarang, niscaya akan bertambah sesuatu dengan kecintaan.” (HR.Thabrani dan Baihaqi dengan sanad yang shahih)

4. Saling menyebarkan salam.

Rasulullah Saw bersabda :
“Tidaklah kalian masuk Surga sehingga kalian beriman, tidakkah kalian beriman sehingga kalian saling mencintai, Maukah kamu aku tunjukkan tentang sesuatu yang apabila kalian melakukan-nya akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim 2/35).

5. Meninggalkan dosa-dosa.

Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
“Tidaklah dua orang yang saling mencintai karena Allah atau karena Islam kemudian berpisah kecuali salah satu dari ke duanya telah melakukan dosa.” (HR. Al-Bukhari)

6. Meninggalkan perbuatan ghibah

Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan (ghibah) sebagian yang lain,sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentunya kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Hujurat:12)

Kewajiban saling mencintai dijalan Allah bukanlah suatu perintah yang tidak membawa hasil apa-apa. Tetapi Allah memerintahkan sesuatu itu pasti ada buahnya dan hasilnya. Buah dan hasil dari saling mencintai di jalan Allah di antaranya adalah:

* Mendapatkan kecintaan Allah.
* Mendapatkan Kemuliaan dari Allah.
* Mendapatkan naungan Arsy Allah di hari kiamat, pada saat tidak ada naungan kecuali naungan Allah.
* Merasakan manisnya iman.
* Meraih kesempurnaan iman.
* Masuk Surga


Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang tunduk patuh hanya kepada Allah. Semoga kecintaan dan kebencian kita selalu sesuai dengan apa yang telah disyariatkan oleh Allah dan RasulNya. Apalagi yang kita harapkan kecuali mendapatkan kecintaan dari Allah, mendapatkan kemuliaan dari Allah, mendapatkan naungan ‘Arsy Allah pada hari tidak ada naungan kecuali naunganNya, meraih manisnya Iman, mendapatkan kesempurnaan iman dan masuk ke dalam SurgaNya yang tinggi. Semoga Allah selalu memberkahi dan merahmati kita. Amiin.

Jumaat, 1 Oktober 2010

KiSaH SeriKanDi IsLam

Kisah Srikandi Islam
Saidatina Khadijah sumber kekuatan Rasulullah
ISTERI
Rasulullah SAW, Saidatina Khadijah binti Khuwailid ialah wanita pertama
beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Beliau banyak membantu dan
mengukuhkan tekad, Nabi Muhammad dalam melaksanakan risalah dakwah
Islamiah.Beliau sentiasa berusaha meringankan kepedihan hati dan menghilangkan keletihan serta penderitaan suaminya dalam berdakwah.Inilah keistimewaan dan keutamaan Khadijah dalam sejarah perjuangan Islam. Beliau adalah sumber kekuatan di belakang Rasulullah.Rasulullah ketika menceritakan keperibadian Khadijah bersabda, maksudnya: “Demi
Allah, tidak ada ganti yang lebih baik daripada dia, yang beriman
kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua
mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha
mempertahankannya dan... daripadanyalah aku mendapatkan keturunan.”Siti Khadijah berasal daripada keturunan terhormat serta terkenal sebagai wanita tegas dan cerdas.Beliau
adalah wanita kaya dan terkenal serta mampu hidup mewah dengan hartanya
sendiri. Namun semua itu dengan rela dikorbankannya untuk memudahkan
tugas suaminya.Hal ini menunjukkan beliau adalah wanita yang
mendorong kemajuan pahlawan umat manusia, melindungi pejuang terbesar
dalam sejarah dengan mewujudkan kedamaian dalam kehidupan suaminya.
Sikap inilah yang menjadi sumber kekuatan Rasulullah sepanjang
kehidupan mereka.Sepanjang hidupnya bersama Rasulullah, Siti
Khadijah setia menyertai Baginda dalam setiap peristiwa suka dan duka.
Setiap kali suaminya ke Gua Hira, beliau pasti menyiapkan semua bekalan
dan keperluannya. Seandainya Rasulullah agak lama tidak pulang, beliau
akan meninjau untuk memastikan keselamatan Baginda.Sekiranya Baginda khusyuk bermunajat, beliau tinggal di rumah dengan sabar sehingga Rasulullah pulang.Apabila
suaminya mengadu kesusahan serta berada dalam keadaan gelisah, beliau
cuba sedaya mungkin mententeram dan menghiburkannya sehingga suaminya
benar-benar merasai ketenangan. Setiap ancaman dan penganiayaan
dihadapi bersama. Malah dalam banyak kegiatan peribadatan Rasulullah,
Siti Khadijah pasti bersama dan membantu Baginda seperti menyediakan
air untuk mengambil wuduk.Kecintaan Siti Khadijah bukanlah
sekadar kecintaan kepada suami, sebaliknya jelas berlandaskan keyakinan
kuat terhadap keesaan Allah.Segala pengorbanan untuk suaminya
adalah ikhlas untuk mencari keredaan Allah. Allah Maha Adil dalam
memberi rahmatNya. Setiap amalan yang dilaksanakan dengan penuh
keikhlasan pasti mendapat ganjaran yang berkekalan.Firman Allah bermaksud: “Barang
siapa yang mengerjakan amalan soleh, baik lelaki mahupun wanita dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang sudah mereka
kerjakan.” (Surah an-Nahl, ayat 97)Janji Allah itu pasti
benar. Kesan kesetiaan Siti Khadijah bukan sekadar menghasilkan
kekuatan yang mendorong kegigihan dan perjuangan Rasulullah, malah
membawa barakah besar kepada rumah tangga mereka.Anak yang
lahir juga adalah soleh. Keturunan zuriat ahlulbait Rasulullah adalah
insan yang sentiasa taat melaksanakan perintah Allah.Semua ini menghasilkan kekuatan yang membantu meningkatkan perjuangan Islam.
Wallahualam.